MENGENAL BAGIAN-BAGIAN TIMOR
Timorer Pringsewu
Berikut adalah istilah-istilah pada mesin dan bagian-bagian mesin yang dirasa perlu kita ketahui :
1. DOHC Double Over Head Camshaft (disebut juga twincam). 2 (dua) camshaft dalam 1 (satu) cylinder head. Pada timor, diaplikasikan pada S515i yang menggunakan teknologi injeksi pada system pembakarannya.
2. SOHC Single Over Head Camshaft. 1 camshaft dalam 1 cylinder head, pada timor diaplikasikan pada S515 yang menggunakan teknologi karburator pada system pembakarannya.
3. ECU (DOHC) Engine Control Unit, dikenal juga dengan EMS atau Engine Management System, adalah system elektronik yang mengontrol beberapa aspek pada mesin. ECU menentukan jumlah bensin, waktu pengapian dan beberapa parameter lain yang dimonitor oleh sensor yang ada dimesin yang memberikan signal berupa besaran arus atau resistansi. Letaknya kurang lebih di bawah tape mobil (didalam Kabin).
4. TPS (DOHC) Throttle Position Sensor, adalah sensor yang digunakan untuk memonitor posisi throttle pada mesin. Sensor ini biasanya berbentuk potensiometer yang berubah-ubah nilai resistansinya sesuai dengan posisi daripada flap. Signal yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke ECU sebagai input untuk mengontrol Waktu pengapian dan waktu injeksi. Biasanya terletak pada Throttle body bagian butterfly spindle (flap throttle), sehingga dapat secara langsung memonitor posisi bukaan dari flap tersebut.
5. ATS (DOHC) Air Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur udara yang masuk. Letaknya pada belalai gajah
6. MAP Sensor (DOHC) Manifold Absolute Pressure Sensor, adalah sensor yang menghasilkan informasi tekanan secara instant yang digunakan untuk menghitung kepadatan udara (air density) dan menentukan Air Mass Flow Rate yang kemudian digunakan ECU untuk menghitung jumlah aliran bahan bakar yang sesuai, Data-data lain yang diperlukan untuk kendaraan yang menggundakan MAP system adalah Speed Density, Putaran mesin, dan temperatur udara. Letaknya diatas pipa AC (diruang Mesin), berbentuk kotak hitam ukuran sebesar korek api.
7. WTS (DOHC) Water Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur air pendingin yang bersirkulasi di dalam mesin. Letaknya di dekat transmisi
8. ISC (DOHC) Idleup Speed Control, adalah part yang berfungsi untuk menjaga iddle / putaran mesin pada saat beban lain menyala, seperti AC dan Power Steering. Berfungsi juga sebagai automatic choke pada saat mesin dingin, pada timor karburator (SOHC) alat yang kurang lebih berfungsi sama dikenal dengan nama Vaccum Tripple Act.
9. HLA(DOHC/SOHC) Hydraulic Lash Adjuster, adalah part yang berfungsi untuk menjaga celah bukaan katup / klep agar tetap 0.00 mm, dengan adanya part ini, timor kita tidak akan pernah stel klep Letaknya di dalam cylinder Head, jumlahnya 16 untuk DOHC, 8 untuk SOHC Ignition Timing / Waktu pengapian (DOHC/SOHC) Adalah waktu pengapian (spark/ignition) yang terjadi pada combustion chamber (pada saat power stroke) relativ terhada posisi piston dan kecepatan angular crankshaft. Setting yang tepat akan mempengaruhi ketahanan mesin, keiritan bahan bakar dan performa mesin Untuk DOHC standar pengapian 8 +/- 2 derajat Untuk SOHC standar pengapian 4 +/- 2 derajat
10. Timing Belt (DOHC/SOHC) Part yang berfungsi untuk mengontrol timing dari katup. Timing belt menghubungkan crankshaft dengan camshaft yang kemudian mengontrol buka dan tutupnya katup. Letaknya di samping kiri cylinder Head, bentuknya belt yang bergigi pada bagian dalamnya, pada penggantian timing belt disarankan untuk sekalian mengganti idler-nya.
11. Radiator (DOHC/SOHC) Adalah alat yang didesign sebagai heat exchanger atau untuk mentransfer energi panas dari satu media ke media lain untuk keperluan pendinginan atau pemanasan.
12. Thermostat itu fungsinya ada 2:
a. Sebagai regulator kapan air yg sudah didinginkan dialirkan ke blok mesin. Atau dalam kata lain pada temperatur berapa air di blok mesin seyogyanya diganti dgn air dari radiator.
b. Pemisah air di blok mesin (panas) agar tidak tercampur dgn air yg sedang didinginkan (radiator), supaya air diradiator mendapat cukup waktu untuk didinginkan ke temp yg diinginkan.
Kalau thermostat dicopot:
a. Pada saat mesin dingin, temp air akan lama naik ke 'operating temperature', bahkan mungkin tidak pernah kalau dari dingin langsung jalan cruising di jalan bebas hambatan. Dampak negatifnya, temperatur blok mesin (bukan temp air) tidak akan pernah optimal, benda bergerak dan bergesek (piston, ring, dan cylinder lining) tidak akan mencapai 'clearance' yg sempurna karena pemuaian metal tidak sempurna pula. akibatnya mesin ngempos, berat dan menjadi boros => Bukan karena ECU mendetect mesin dingin jadi akan mensupply BBM lebih banyak, mitos berat itu.
b. Pada saat mesin dingin, kalau langsung kena macet:
- Kalau sistem pendinginan (radiator dan kipas) mumpuni: Air yg melewati radiator akan didinginkan sesuai/melebihi yg diinginkan dan langsung dialirkan kembali ke blok mesin. Akibatnya temp air bisa sesuai operating temp atau dibawahnya.
- Kalau sistem pendinginan tidak mumpuni: Air yg melewati radiator tidak akan punya cukup waktu untuk didinginkan, akibatnya air yg masih panas akan dialirkan kembali ke blok mesin, akibatnya lama2 temp air merambat naik dan temp akan bekerja diatas 'operating temp' dan bisa terjadi overheat juga. Dampak negatif lainnya, kipas pendingin akan bekerja terus, karena water temp sensor yg di blok mesin akan mendeteksi temp diatas operating temp terus menerus dan akan men-trigger kipas untuk bekerja.
FYI ECU std timor di set agar kipas pendingin bekerja di temp 91C dan stop di 87C, tapi tidak berarti temp tidak pernah mendekati 100C, sudah dibuktikan dgn water temp gauge kalau temp air timor (SOHC & DOHC) bisa mencapai 100C dalam kondisi macet2 parah. which is ok selama sistem pendingin under pressure dan ada coolant utk meningkatkan titik didih. Timor yg suda diremap (pake TPC) kipas pendingin di set menjadi 85C (off) dan 88C (on) untuk menghindari temp air yg berlebihan dalam kondisi macet, kipas pendingin akan bekerja lebih lama dari biasanya, but that's the price we have to pay, kecuali mau ganti radiator dgn size yg lebih besar."
Semoga Bermanfaat
Thank om Om Moski
Timorer Pringsewu
Berikut adalah istilah-istilah pada mesin dan bagian-bagian mesin yang dirasa perlu kita ketahui :
1. DOHC Double Over Head Camshaft (disebut juga twincam). 2 (dua) camshaft dalam 1 (satu) cylinder head. Pada timor, diaplikasikan pada S515i yang menggunakan teknologi injeksi pada system pembakarannya.
2. SOHC Single Over Head Camshaft. 1 camshaft dalam 1 cylinder head, pada timor diaplikasikan pada S515 yang menggunakan teknologi karburator pada system pembakarannya.
3. ECU (DOHC) Engine Control Unit, dikenal juga dengan EMS atau Engine Management System, adalah system elektronik yang mengontrol beberapa aspek pada mesin. ECU menentukan jumlah bensin, waktu pengapian dan beberapa parameter lain yang dimonitor oleh sensor yang ada dimesin yang memberikan signal berupa besaran arus atau resistansi. Letaknya kurang lebih di bawah tape mobil (didalam Kabin).
4. TPS (DOHC) Throttle Position Sensor, adalah sensor yang digunakan untuk memonitor posisi throttle pada mesin. Sensor ini biasanya berbentuk potensiometer yang berubah-ubah nilai resistansinya sesuai dengan posisi daripada flap. Signal yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke ECU sebagai input untuk mengontrol Waktu pengapian dan waktu injeksi. Biasanya terletak pada Throttle body bagian butterfly spindle (flap throttle), sehingga dapat secara langsung memonitor posisi bukaan dari flap tersebut.
5. ATS (DOHC) Air Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur udara yang masuk. Letaknya pada belalai gajah
6. MAP Sensor (DOHC) Manifold Absolute Pressure Sensor, adalah sensor yang menghasilkan informasi tekanan secara instant yang digunakan untuk menghitung kepadatan udara (air density) dan menentukan Air Mass Flow Rate yang kemudian digunakan ECU untuk menghitung jumlah aliran bahan bakar yang sesuai, Data-data lain yang diperlukan untuk kendaraan yang menggundakan MAP system adalah Speed Density, Putaran mesin, dan temperatur udara. Letaknya diatas pipa AC (diruang Mesin), berbentuk kotak hitam ukuran sebesar korek api.
7. WTS (DOHC) Water Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur air pendingin yang bersirkulasi di dalam mesin. Letaknya di dekat transmisi
8. ISC (DOHC) Idleup Speed Control, adalah part yang berfungsi untuk menjaga iddle / putaran mesin pada saat beban lain menyala, seperti AC dan Power Steering. Berfungsi juga sebagai automatic choke pada saat mesin dingin, pada timor karburator (SOHC) alat yang kurang lebih berfungsi sama dikenal dengan nama Vaccum Tripple Act.
9. HLA(DOHC/SOHC) Hydraulic Lash Adjuster, adalah part yang berfungsi untuk menjaga celah bukaan katup / klep agar tetap 0.00 mm, dengan adanya part ini, timor kita tidak akan pernah stel klep Letaknya di dalam cylinder Head, jumlahnya 16 untuk DOHC, 8 untuk SOHC Ignition Timing / Waktu pengapian (DOHC/SOHC) Adalah waktu pengapian (spark/ignition) yang terjadi pada combustion chamber (pada saat power stroke) relativ terhada posisi piston dan kecepatan angular crankshaft. Setting yang tepat akan mempengaruhi ketahanan mesin, keiritan bahan bakar dan performa mesin Untuk DOHC standar pengapian 8 +/- 2 derajat Untuk SOHC standar pengapian 4 +/- 2 derajat
10. Timing Belt (DOHC/SOHC) Part yang berfungsi untuk mengontrol timing dari katup. Timing belt menghubungkan crankshaft dengan camshaft yang kemudian mengontrol buka dan tutupnya katup. Letaknya di samping kiri cylinder Head, bentuknya belt yang bergigi pada bagian dalamnya, pada penggantian timing belt disarankan untuk sekalian mengganti idler-nya.
11. Radiator (DOHC/SOHC) Adalah alat yang didesign sebagai heat exchanger atau untuk mentransfer energi panas dari satu media ke media lain untuk keperluan pendinginan atau pemanasan.
12. Thermostat itu fungsinya ada 2:
a. Sebagai regulator kapan air yg sudah didinginkan dialirkan ke blok mesin. Atau dalam kata lain pada temperatur berapa air di blok mesin seyogyanya diganti dgn air dari radiator.
b. Pemisah air di blok mesin (panas) agar tidak tercampur dgn air yg sedang didinginkan (radiator), supaya air diradiator mendapat cukup waktu untuk didinginkan ke temp yg diinginkan.
Kalau thermostat dicopot:
a. Pada saat mesin dingin, temp air akan lama naik ke 'operating temperature', bahkan mungkin tidak pernah kalau dari dingin langsung jalan cruising di jalan bebas hambatan. Dampak negatifnya, temperatur blok mesin (bukan temp air) tidak akan pernah optimal, benda bergerak dan bergesek (piston, ring, dan cylinder lining) tidak akan mencapai 'clearance' yg sempurna karena pemuaian metal tidak sempurna pula. akibatnya mesin ngempos, berat dan menjadi boros => Bukan karena ECU mendetect mesin dingin jadi akan mensupply BBM lebih banyak, mitos berat itu.
b. Pada saat mesin dingin, kalau langsung kena macet:
- Kalau sistem pendinginan (radiator dan kipas) mumpuni: Air yg melewati radiator akan didinginkan sesuai/melebihi yg diinginkan dan langsung dialirkan kembali ke blok mesin. Akibatnya temp air bisa sesuai operating temp atau dibawahnya.
- Kalau sistem pendinginan tidak mumpuni: Air yg melewati radiator tidak akan punya cukup waktu untuk didinginkan, akibatnya air yg masih panas akan dialirkan kembali ke blok mesin, akibatnya lama2 temp air merambat naik dan temp akan bekerja diatas 'operating temp' dan bisa terjadi overheat juga. Dampak negatif lainnya, kipas pendingin akan bekerja terus, karena water temp sensor yg di blok mesin akan mendeteksi temp diatas operating temp terus menerus dan akan men-trigger kipas untuk bekerja.
FYI ECU std timor di set agar kipas pendingin bekerja di temp 91C dan stop di 87C, tapi tidak berarti temp tidak pernah mendekati 100C, sudah dibuktikan dgn water temp gauge kalau temp air timor (SOHC & DOHC) bisa mencapai 100C dalam kondisi macet2 parah. which is ok selama sistem pendingin under pressure dan ada coolant utk meningkatkan titik didih. Timor yg suda diremap (pake TPC) kipas pendingin di set menjadi 85C (off) dan 88C (on) untuk menghindari temp air yg berlebihan dalam kondisi macet, kipas pendingin akan bekerja lebih lama dari biasanya, but that's the price we have to pay, kecuali mau ganti radiator dgn size yg lebih besar."
Semoga Bermanfaat
Thank om Om Moski
Comments
Post a Comment